PENYULUHAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) DI DESA KARMEO, KEC.BATIN XXIV, KAB.BATANGHARI
FKTP
DOI:
https://doi.org/10.52741/abdimas.v3i1.74Abstrak
Pengabdian masyarakat ini berfokus pada rendahnya pemahaman masyarakat tentang fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan pentingnya fungsi mereka dalam sistem pelayanan kesehatan. Kurangnya informasi yang tepat membuat masyarakat tidak optimal dalam memanfaatkan layanan di FKTP, sehingga dapat menyebabkan keterlambatan dalam penanganan penyakit dan penumpukan pasien di fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat mengenai peran dan fungsi FKTP.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki pemahaman masyarakat tentang FKTP. Program ini memastikan bahwa peserta dapat memahami secara mendalam fungsi-fungsi utama fasilitas tersebut. Meningkatnya pemahaman diharapkan membuat masyarakat lebih bijak dalam memilih dan menggunakan layanan kesehatan, menciptakan sistem pelayanan yang lebih efisien dan efektif.
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan partisipatif dan interaktif. Materi disampaikan melalui ceramah yang ditujukan untuk masyarakat umum dengan media visual yang menarik, seperti infografis dan video edukasi. Diskusi dan tanya jawab juga menjadi bagian penting, memberi kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan berbagi pengalaman untuk memperdalam pemahaman tentang FKTP. Pendekatan ini bertujuan menciptakan suasana belajar yang baik dan memastikan informasi disampaikan dengan efektif.
Hasil dari kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang FKTP. Evaluasi dengan kuesioner menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam skor pemahaman setelah penyuluhan. Umpan balik peserta menunjukkan antusiasme dan kesadaran akan pentingnya FKTP. Banyak peserta yang sebelumnya kurang paham mengenai peran puskesmas kini lebih mengerti layanan yang tersedia dan pentingnya FKTP dalam pencegahan penyakit.
Selain pemahaman, kegiatan ini juga berpotensi mengubah perilaku pemanfaatan layanan kesehatan. Peserta lebih sadar untuk memeriksa diri ke FKTP terlebih dahulu sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Ini diharapkan dapat mengurangi beban fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
Keberhasilan kegiatan ini bergantung pada partisipasi masyarakat dan kolaborasi antara tim pengabdi dengan tokoh masyarakat. Namun, ada keterbatasan dalam jangkauan peserta dan durasi yang perlu diperhatikan. Untuk Dampak yang lebih luas, diperlukan program yang terstruktur dan berkelanjutan.
Implikasi dari hasil ini adalah perlunya usaha terus menerus untuk meningkatkan literasi kesehatan, terutama terkait FKTP. Program penyuluhan yang efektif dapat membantu memberdayakan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan menggunakan layanan kesehatan dengan tepat.
Kata kunci: Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Pemahaman Masyarakat, Penyuluhan Kesehatan.