Pendidikan Dan Penerapan Pijat Oksitosin Dan Oketani Dalam Meningkatkan Produksi Asi Ekslusif Di Desa Lempur Kabupaten Kerinci
DOI:
https://doi.org/10.52741/pms.v2i2.65Abstrak
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama yang diberikan kepada bayi yang baru
lahir dari usia 0 usia 6 bulan, atau sering disebut dengan istilah ASI eksklusif yang
memiliki banyak manfaat yang sangat besar. Menurut laporan Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia Cakupan pemberian ASI secara
eksklusif di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun 2019 mencakup 66,69%,
tahun 2020 mencakup 69,62 dan pada tahun 2021 mencakup 71,58%, sedangkan di
Provinsi Kalimantan Selatan cakupan pemberian ASI eksklusif pada 3 tahun terakhir
adalah 65,97% (tahun 2019), 63,55% (tahun 2020) dan 60,27% (tahun 2021). Riset
Kesehatan dasar 2021, menyebutkan hanya 52,5 % atau setengah dari 2,7 juta bayi yang
mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan di Indonesia.Angka ASI ekslusif ini menurun 12 %
dari capaian di 2019, artinya semakin banyak bayi yang tidak mengkonsumsi ASI selama
6 bulan pertama setelah kelahirannya. Angka inisiasi menyusui dini (IMD) juga turun dari
58, 2 % pada tahun 2019 menjadi 48,6 % pada tahun 2021, berdasarkan WHO. Tujuan
kegiatan yaitu memberikan pendidikan dan penerapan pijat oksitosin dan oketani dalam
peningkatan ASI ekslusif di desa Lempur , metode yang digunakan dengan ceramah dan
tanya jawab dan praktik secara langsung. Pengabdian kepada masyarakat akan
dilaksanakan secara langsung kepada kepada kader Kesehatan yang bertugas di desa
lempur serta perwakilan dari ibu ibu menyusui yang ada di wilayah desa lempur dengan
alur pemberian kuesioner sebelum pemberian materi, peragaan, diskusi dan tanya jawab,
serta pembagian kuesioner setelah pemberian materi dengan tujuan mengetahui adanya
perbedaan pengetahuan, perubahan sikap dan keterampilan sebelum pemberian materi dan
setelah pemberian materi. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melihat perbandingan hasil
kuesioner pre dan posttest dengan jumlah 15 pertanyaan