Pemeriksaan Tekanan Darah Dan Konseling Mencegah Kegawat Daruratan Hipertensi Pada Lansia
DOI:
https://doi.org/10.52741/pms.v1i2.16Abstrak
Latar Belakang: Hipertensi atau Tekanan Darah tinggi adalah terjadinya peningkatan secara abnormal pada tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang berkepanjangan dengan nilai tekanan sistol diatas 140 mmHg dan tekanan diastolnya diatas 90 mmHg, darah yang membawa suplai oksigen dan nutrisi menjadi terhambat sebelum sampai ke jaringan tubuh.
Tujuan: Pelaksanaan dilakukan dalam 4 minggu Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan dapat melakukan Tindakan pencegahan risiko kegawatdaruratan penyakit hipertensi pada warga Rt. 15 dfan Rt. 16.
Metode : Digunakan yaitu pemeriksaan tekanan darah dan memberikan konselin individu yang berisi pencegahan kegawatdaruratan hipertensi. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan yaitu 50 orang. Hasil : Pengabdian masyarakat berjalan lancar dan rata-rata pemeriksaan tekanan darah systole berada direntang hipertensi derajat I yaitu 140-150 mmHg dan diastole 90-99 mmHg sehingga konseling individu semakin menjadi efektif karena peserta sudah masuk dalam hipertensi derajat I, maka dilakukan konseling individu dan capaian tingkat keberhasilan konseling mencapai 53,8 %
Kesimpulan : Sasaran artinya rata-rata setelah dikonseling merasa ada perubahan pada diri saya, dan berharap akan semakin lebih baik lagi setelah pelaksanaan konseling individu, merasa senang setelah pelaksanaan konseling individu karena masalah yang saya hadapi mulai berkurang terutama dalam menghadapi penyakit hipertensinya, merasa cukup termotivasi setelah pelaksanan konseling individu dalam menghadapi masalah untuk kedepannya, dan merasa pelaksanaan konseling individu yang dilakukan sudah cukup menyelesaikan masalah yang dihadapi, disarankan untuk dilakukan
Kata kunci: konseling , tekanan darah, Lansia